Sabtu, 22 Maret 2014
Menyikapi Pemilu 2014, tentu setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing mengenai pilihan mereka.
Buka hati, mata dan telinga untuk merasakan, melihat, dan
mendengar kebenaran. Namun sebaliknya, tutup hati, mata dan telinga jika itu adalah kenistaan.
Terlalu miris jika nasib 5 tahun bangsa Indonesia ke depan
hanya bergantung pada orang-orang yang tidak menggunakan hak suara nya dengan
benar, karena alasan tidak tahu atau lebih tepatnya tidak ingin mencari
tahu. Perlu diingat, pemilu bukan sekadar asal nyoblos, ada aturan mainnya.
Tapi bukan berarti
harus diam dengan mengatasnamakan golongan putih, bagaimanpun warga negara harus ikut andil dalam menentukan
nasib bangsa nya kelak.
Lewat teatrikal sederhana ini, semoga sentilan yang kami
berikan dapat diambil hikmah dibaliknya.
Teatrikal Pemilu
Cooming soon...
Teatrikal Pemilu
Cooming soon...
