Selasa, 01 April 2014
1 April 2014
Mengawali bulan April dengan #GPS
Ada suasana yang berbeda di Lobi Fakultas Farmasi UGM
Ternyata ada serangkaian acara GPS
Diawali dengan KAIFA (kajian Islam Farmasi) yang mengusung tema Pemilu menurut pandangan Islam oleh narasumber Ust. Kuncoro
Setelah KAIFA berakhir, semua mata penonton tertuju pada sumber suara yang berasal dari ketua BEM KMFA, Yoce Apriyanto,dengan lantang nya berorasi tentang Mahasiswa dan Pemilu.
Setelah itu diikuti oleh acara TEATRIKAL PEMILU
Setelah itu diikuti oleh acara TEATRIKAL PEMILU
Sesaat kemudian, genderang mengiringi masuknya seorang lakon yang di perankan oleh Akbar sebagai pemeran 1, kemudian Tito sebagai pemeran 2, dan Azka sebagai pemeran 3. Lalu Arif sebagai pembawa celupan tinta juga Triadi sebagai pembawa bambu untuk mencoblos.
Pemeran 1 : Seorang rakyat biasa yang kenyang akan sogokan dari partai-partai. Pada waktu memilih, dia mencoblos semua partai yang memberinya kebahagiaan berupa uang yang tidak seberapa dibandingkan dengan perbuatannya mempertaruhkan nasib bangsa Indonesia 5 tahun ke depan. Meskipun demikian, coblosannya tidak sah, karena mencoblos lebih dari satu partai.
Pemeran 2 : Seorang rakyat awam yang tidak tahu apa-apa. Hanya tau ketika pemilu harus nyoblos. Entah apa yang di coblos dia tidak tahu, yang ada di benaknya hanyalah mencoblos, entah di luar gambar atau bahkan mencoblos dimana-mana. Ini juga tidak sah.
Pemeran 3 : Seorang rakyat yang berpendidikan dan berhati nurani. Sosok ini mewakilkan mahasiswa, mencoblos pemimpin yang menurut pandangan nya mampu mempertanggungjawabkan amanah rakyat. Sebelum mencoblos dia mempelajari petunjuk bagaimana mencoblos dengan benar. Sehingga suara yang dihasilkan sah.
Kemudian di lanjutkan dengan sepatah puisi yang dibacakan oleh Zian, semoga bisa menyentuh hati dan menjadi renungan untuk teman-teman mahasiswa semua :)
9 April 2014
Penantian bangsa Indonesia selama 5 tahun
Sudah lelah bangsa ini
Kami tidak butuh perubahan, jika itu hanya merubaha angka koruptor menjadi semakin tinggi
Kami tidak butuh ketegasan, jika tegas hanya pada rakyat kecil yang tak mampu menyuap hakim
Kami tidak butuh kesejahteraan, jika yang sejahtera hanyalah mereka yang duduk di senayan
Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin
Oh Tuhan..
Apa yang harus ku lakukan lagi, aku tidak tahu mana pilihan yang tepat
Aku takut pilihan ku SALAH, bolehkah aku diam saja?
Tidak.. diam dengan mengatasnamakan golongan putih hanyalah pengkhinatan terhadap negara
Kau sudah di berikan hak pilih! APBN terkuras habis hanya untuk menyediakan 200 juta lebih kertas suara dan kotak suara
Demi menampung satu suara mu!
Kelak akan menentukan kemana bangsa Indonesia ini di bawa
....
Biarkan aku bersama hati, mata, telinga dan tangan ku saja.
Mata ku...
Untukku melihat, apa sudah tepat, ku jatuhkan pilihan ku pada sosok seorang calon pemimpin yang kelak memikul amanah 200 juta rakyat indonesia.
Telinga ku...
Untukku mendengar, segala kebohongan yang tak akan diketahui, janji manis dari lidah tak bertulang, membuat ku seperti berada di negeri khayalan, lupa dengan keadaan bangsa ku sebenarnya saat ini.
Tangan ku...
Untukku menerima, pemberian mu yang meminta balasan dari ku tidak akan pernah sebanding dengan nasib bangsa Indonesia untuk 5 tahun ke depan yang kau pimpin.
Biarkan aku memilih.
Jangan kau usik.
Hhhh..
Tinggal menghitung hari lagi
Satu suara untuk masa depan bangsa !
Penantian bangsa Indonesia selama 5 tahun
Sudah lelah bangsa ini
Kami tidak butuh perubahan, jika itu hanya merubaha angka koruptor menjadi semakin tinggi
Kami tidak butuh ketegasan, jika tegas hanya pada rakyat kecil yang tak mampu menyuap hakim
Kami tidak butuh kesejahteraan, jika yang sejahtera hanyalah mereka yang duduk di senayan
Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin
Oh Tuhan..
Apa yang harus ku lakukan lagi, aku tidak tahu mana pilihan yang tepat
Aku takut pilihan ku SALAH, bolehkah aku diam saja?
Tidak.. diam dengan mengatasnamakan golongan putih hanyalah pengkhinatan terhadap negara
Kau sudah di berikan hak pilih! APBN terkuras habis hanya untuk menyediakan 200 juta lebih kertas suara dan kotak suara
Demi menampung satu suara mu!
Kelak akan menentukan kemana bangsa Indonesia ini di bawa
....
Biarkan aku bersama hati, mata, telinga dan tangan ku saja.
Mata ku...
Untukku melihat, apa sudah tepat, ku jatuhkan pilihan ku pada sosok seorang calon pemimpin yang kelak memikul amanah 200 juta rakyat indonesia.
Telinga ku...
Untukku mendengar, segala kebohongan yang tak akan diketahui, janji manis dari lidah tak bertulang, membuat ku seperti berada di negeri khayalan, lupa dengan keadaan bangsa ku sebenarnya saat ini.
Tangan ku...
Untukku menerima, pemberian mu yang meminta balasan dari ku tidak akan pernah sebanding dengan nasib bangsa Indonesia untuk 5 tahun ke depan yang kau pimpin.
Biarkan aku memilih.
Jangan kau usik.
Hhhh..
Tinggal menghitung hari lagi
Satu suara untuk masa depan bangsa !
Setelah pembacaan puisi berakhir, dilanjutkan dengan penampilan spesial dari PSM Farmasi yang mempersembahkan Jingle GPS. Bersamaan dengan alunan suara yang merdu dari nyanyian Jingle GPS, maka berakhir lah sudah seluruh rangkaian acara GPS.
Terima kasih atas partisipasi teman-teman semua
Mari turut sukseskan Pemilu 9 April mendatang
Jangan salah pilih, jangan tidak milih
Ciptakan Pemilu yang sehat :)
Related Posts :
- Back to Home »
- KEGIATAN ADVOKASI FARMASI »
- Gerakan Pemilu Sehat (GPS)